Jangan Oversharing ke Teman, Bisa Membawa Masalah Kemudian Hari

Ilustrasi seseorang sedang berbagi cerita.

Menjalani hubungan di kehidupan sosial memanglah tidak mudah. Terkadang seringkali munculnya hambatan-hambatan tak terduga. Pada dasarnya hubungan sosial memanglah sekompleks itu, kesulitan tersebut memanglah menjadi hal menarik dan dapat dijadikan pelajaran dalam kehidupan. Sehingga seseorang dapat menyelesaikan suatu masalah dengan tepat dan bijak, terlebih dalam mengambil suatu keputusan.

Sayanganya, mungkin beberapa orang dalam berbagi informasi dan cerita terkadang bias oversharing. Hingga pada akhirnya, bukan hanya merugikan dirinya secara pribadi, tetapi juga akan berdampak pada keberlanjutan hubungannya dengan orang tersebut.

Apa itu oversharing?

Sebelumya sudah tau apa itu oversharing? Oversharing dapat diartikan sebagai suatu kegiatan membagikan informasi pribadi secara berlebihan kepada orang yang dianggap dekat dan layak mengetahui informasi personal tersebut. Padahal oversharing ini akan cukup berbahaya dikemudian hari jika dilakukan secara terus menerus.

Alasan kenapa seseorang terlalu oversharing?

Ada banyak hal menjadi penyebab seseorang berperilaku oversharing, biasanya oversharing ini terjadi karena seseorang ingin cepat-cepat atau terlalu terburu-buru ingin membangun kedekatan atau intimacy dengan seseorang yang dikenalnya. Sehingga diharapkan dengan berbagi cerita tersebut, mereka akan menjadi lebih cepat dekat dan akrab. Padahal orang tersebut tidak sadar telah melakukan tindakan oversharing.

Bahaya jika oversharing dengan orang diluar selain keluarga

Bercerita dan berbagi cerita memanglah menjadi kegiatan yang asyik dan menarik. Apalagi jika bertemu dengan seseorang yang mungkin 1 frekuensi. Dunia seakan sangat menyenangkan menjadi lebih membahagiakan. Sadar atau tidak, sebenarnya cukup mengkhawatirkan dirimu sendiri dikemudian hari. Karena sebenarnya kamu sedang mengumbar kehidupan pribadi secara tidak langsung ke orang, meksipun kamu merasa sudah kenal dengan baik.

Berikut 5 bahaya jika kamu terlalu oversharing ke orang disekitarmu:

1. Hancurnya privasi dalam hubungan

Setiap hubungan kerap membahas hal-hal bersifat terlalu personal, hingga sampai lupa telah menceritakan hal-hal terlalu dalam urusan privasi. Bukan tidak baik, hanya saja tindakan tersebut harus dibatasi. Mengingat hal personal sebaiknya tidak perlu dibagikan ceritanya kepada orang diluar selain keluarga.

Misalnya nih, kamu terkadang oversharing hal-hal pribadi seperti tidak menyukai tindakan yang dilakukan oleh seseorang, bercerita jika rencana-rencana yang ingin kamu capai kemudian hari, berbicara berapa pendapatan kamu bekerja di perusahaan A, hutang-hutang kamu berapa dengan si B, bahkan kebencian dirimu atas perbuatan yang telah dilakukan seseorang kepada mu turut diceritakan.

“Mengapa hal-hal privasi tersebut tidak boleh dibagikan ke orang lain, karena akan memunculkan konflik baru dikemudian harinya”

2. Tak dapat menutup aib satu sama lain

Kita semua sepakat bahwa tidak ada orang yang sempurna di dunia ini. Bahkan setiap orang memiliki kekurangan dan kelebihannya masing-masing. Bahkan setiap orang diharapkan dapat menjaga rahasia personal yang telah dibagikan.  Sehingga hanya orang tertentu saja yang tau cerita buruk dalam hidupmu. Sehingga cerita tersebut dapat terjaga dengan baik.

Sayangnya dunia dan manusia tidak bekerja demikian, justru jika kamu terlalu oversharing maka informasi personal kamu tersebut dapat diketahui orang lain. Baik cerita-cerita aib dan cerita bagus akan sampai ke telinga orang lain juga.

Misalnya nih, perihal berapa nominal gaji kamu akan sampai ke telinga orang lain dan membuat orang ingin meminjam uang. Tapi ketika ditagih malah lebih galak sambil berkata “halah utang cuma 1 juta juga, kan gajimu gede, nantilah aku bayar. Gitu saja pelit sama kawan”. Nah inilah salah satu alasan jangan pernah oversharing perihal pribadi pada kategori pendapatan.

Atau versi buruknya, kalau kamu sempat cerita jika si C ini menyebalkan, punya hutang sama kamu nggak mau bayar, nafas bau banget dan ketiaknya bikin pusing. Siap-siap deh kalau nanti teman ceritamu ini ada sedikit masalah denganmu, pasti cerita bagian tersebut akan ditambah sedikit bumbu lebih menarik dan pedas.

Pada dasarnya memang nggak boleh ya menggunjing orang. Kadang kan tetap saja, ada bagian-bagian tertentu kamu bakal bahas sisi gelap orang lain ke temen yang merasa dekat ((Merasa dekat))). Sehingga baiknya tidak terlalu mengekspose hal demikian bersifat ketidaksukaan secara personal.

3. Hubungan jadi rentan konflik

Konflik memang menjadi hal yang tidak dapat terhindarkan dalam segala aktivitas kehidupan. Setiap waktu kita berkonflik dengan diri sendiri bahkan dengan orang lain. Namun sebisa mungkin untuk meminimalisir dan menemukan solusi mengatasinya. Agar tidak akan menjadi bom waktu yang meledak di kemudian hari.

Begitupun jika kamu terlalu oversharing hal-hal bersifat pribadi, suatu saat akan menjadi bom waktu yang akan meledak. Karena manusia setiap waktunya akan berubah dan berproses. Setiap orang tidak akan selalu menjadi bagian dari sejalan dengan pemikiran kita.

4. Kualitas komunikasi menjadi buruk dan merusak hubungan

Dalam suatu hubungan seringkali terjadinya salah paham atau miskom, bahkan untuk hal-hal sepele saja akan menjadi pemicu perusak hubungan. Begitupun ketika tindakan oversharing, sejujurnya memang tidak baik dilakukan. Ya, karena ketika hubungan menjadi kurang baik karena hal sepele. Akan membuat kalian menjadi canggung dan enggan untuk membangun kembali komunikasi yang sudah terjalin.

Sehingga akan membuat kualitas hubungan menjadi renggang dan kemungkinan tidak akan menjadi teman komunikasi lagi. Maka dari itu jangan pernah oversharing, agar tidak banyak hal buruk yang mungkin menjadi cerita panjang dikemudian hari.

Begitulah alasan kenapa oversharing tidak baik untuk dilakukan, karena kemudian hari akan menjadi masalah baru. Sebaik-baik manusia, pasti akan ada waktunya berubah. Dapat disebabkan karena keadaan maupun lingkungan yang memaksa.

“Pasti kamu pernah menyesal ketika sudah menceritakan sesuatu ke seseorang, kemudian cerita tersebut malah diketahui banyak orang”.


0 Komentar