Beberapa minggu lalu telah usai
di baca. Jujur pengen banget menyampaikan maksud dari buku “Lo Ngerti Siapa
Gue” karya Sophia Mega. Namun beberapa kali niat ingin menulis berada pada
waktu yang tidak tepat. Karena kali ini benar-benar nggak bisa tidur dan
bingung mau ngapain. Alhasil lebih baik buat tulisan. Ini ditulis dini hari ya, lebih tepatnya pukul 01.28 WIB pada 17 September 2019.
Buku Lo Ngerti Siapa Gue karya
Sophia Mega ini ukuran dan ketebalannya pas. Karena kalau lihat buku yang tebal
meskipun judulnya menarik maka saya pribadi akan langsung malas membacanya.
Pertamakali lihat buku ini langsung baca biodata penulis, wadaw kok dikit
banget ya biodatanya. Karena saking penasarannya aku langsung cari akun
Instagram dan twitternya.
Bahkan sebelum dibaca bukunya, langsung
aku story di instagram dan tag instagram @Sophiamega siapa sangka respon cukup
baik dan ucapan selamat membaca.
![]() |
Sebelum dibaca buku langsung aku story di instagram dan tag instagram @Sophiamega (Foto: www.limsuandi.com) |
#LONGERTISIAPAGUE ini diterbitkan
Metagraf, Creatif Imprint of Tiga Serangkai - Solo. Beruntungnya ini buku
cetakan pertama. Sayangnya sih kudu dapat pesan tulis tangan nih dari
penulisnya, bisa ucapan apalah gitu. misalnya biar aku nggak jomblo lagi gitu.
Lo Ngerti Siapa Gue merupakan
buku dengan genre motivasi (Self Improvement) dengan ketebalan 164 halaman. untuk
5 detik pertama bakal buat kamu penasaran sama isi bukunya. Aku nggak langsung
baca isi buku. Melainkan melihat buku secara cepat, kali saja bertemu hal-hal
yang membuat malas baca.
Tidak ada cela bagiku, sebab
ilustrasi yang ditulis dengan tangan sangatlah menarik. Belum lagi warna huruf dalam tulisan membuat
mata tidak bosan. Setelah bolak balik cek
isi buku, aku baru menyadari bahwa isi buku hanya 2 warna. Oren dan dongker,
mungkin dua warna tersebut menjadi daya tarik untuk membacanya. Tolong Sophia
Mega saya pengen tau, ada konspirasi apa dibalik warna tersebut. Hehehe
Secara keseluruhan isi buku Lo
Ngerti Siapa Gue menceritakan tentang apa yang kamu bagikan di media sosial,
akan membuat yang lihat postinganmu berpikir kalau kamu itu begini. Misalnya
begini ya, kamu sering banget posting jalan-jalan ke Pantai. Jadi orang akan
berpikir bahwa kamu itu mencintai pantai dan lebih nyaman berada di pantai. Padahal
belum tentu kamu sebenarnya nyaman di Pantai.
Padahal sebenarnya, tidak semua
yang kamu posting itu berdasarkan apa yang kamu suka dan apa yang kamu miliki.
Hal yang sebenarnya juga menarik
dari tulisan ini dan sama persis dengan diri saya. Yakni tulisan yang megenai
Sophia Mega yang menjadi Blogger dan selalu mengejar kegiatan disegala tempat
demi konten. Padahal aslinya kurang menikmati kegiatan tersebut.
Bedanya saya adalah paling nggak bisa mengikuti kegiatan yang langsung update. Karena saya tipe netizen yang
mengikuti kegiatan benar-benar harus menikmati yang sedang disampaikan hingga
acara selesai.
Hal yang paling penting dan
menjadi inti dalam tulisan ini. Kamu harus menjadi diri sendiri tanpa harus
mengikuti tren. Ya tren yang benarnya membuatmu tidak nyaman untuk
menjalaninya.
Bagiku tulisan paling klimaks ada
di halaman penutupan. Yakni halaman 153 tentang apa-apa menjadi salah dimata
netizen. Sebab apa yang kita lakukan tidak pernah ada yang paling benar bagi
mereka. Bukan hanya itu, ketika sudah membagikan kehiduapn kita di publik.
Artinya kita sudah siap untuk di komentari, dan tugas kita hanyalah menyaring
komentar yang perlu membuat kita berkembang. Hiraukan komentar yang tidak perlu
diprioritaskan.
#LONGERTISIAPAGUE cocok buat kamu
yang rela menghabisakan banyak uang demi tren, padahal kamu sebenarnya tidak
nyaman dan tidak menikmati apa yang ada pada kamu. Semoga kamu menjadi diri
sendiri. Hal terpenting menemukan sesuatu yang sesuai dengan kemampuanmu. Ingat
tren itu mahal, cek dompet anda sebelum mengikutinya.
2 Komentar
sepakat banget sih sama buku ini, jadi diri sendiri nggak usah mengikuti tren kalau bikin nggak nyaman..
BalasHapusSenyum-senyum bacanya, hha kadang terpaksa harus mengikuti tren biar traffic pengunjung bertambah hhi
BalasHapus