5 Pelajaran Kamu Dapat, Setelah Membaca Novel Hilang Karya Nawang

Novel Hilang - Karya Nawang Nidlo Titisari
Novel Hilang - Karya Nawang Nidlo Titisari. Foto Dokumentasi Oom Lim - www.limsuandi.com

Tulisan Nawang Nidlo Titisari - Menceritakan pengalaman seorang diri yang mencintai tapi merasa tidak terbalaskan. Pasti sangat menyedihkan, bagi siapapun yang pernah mengalaminya. Setiap lirik yang tertuang di buku ini sangatlah dalam, siapapun tengah patah hati pastilah turut hanyut dalam kesedihan.

Bagi kalian yang tengah patah hati, putus cinta, terabaikan ataupun hal yang berhubungan dengan yang namanya cinta. Buku ini sangat cocok untuk dibaca, karena cerita yang ditururkan akan kembali mengingatkanmu pada kisah cinta manis yang kamu alami namun memilukan. Luka dan sakit hatimu akan kembali tersibak, namun pada akhirnya kamu akan bertemu pada tulisan akhir yang membuatmu ikhlas dan tegar untuk melepaskan.


Baca Juga: Novel Nora: Sisi Lain Jurnalistik Yang Ingin Disampaikan Putu Wijaya


Secara Keseluruhan dari sudut pandang Oom Lim, selaku pembaca mewakili kaum laki-laki yang selalu dianggap salah. Tulisannya bagus, namun tidak semua dari kita selalu menjadi penyebab utama perpisahan. Bahkan kita juga mengalami luka selama masa bersama, namun perpisahan cara terbaik untuk saling menjaga dan memberikan ruang untuk berpikir jernih.

5 Pelajaran Kamu Dapat, Setelah Membaca Novel Hilang Karya Nawang

oh iya, berikut ini pelajaran yang dapat kamu peroleh setelah membaca Novel Hilang:

1. Perempuan Selalu Benar Karena Mereka Perempuan.

perempuan selalu benar dan tetap akan benar, sebenarnya ia paham betul bahwa tindakan yang dilakukannya salah. Justru ia hanya menyatakan bahwa perilakunya hanya sebagai kelemahannya. begitulah yang tertuang pada halaman  45 dengan lirik berikut:

“Menyebalkan, karena aku terlalu menyayangimu. Karena aku adalah seorang perempuan, Caraku membuatmu tidak berpaling kepada yang lain hanyalah dengan marah, dengan sedikit ceramah, dan kerinduan yang membuncah”.



Padahal dalam dunia nyata, semua orang tau bagaimana jika perempuan dalam kondisi marah. Semua hal akan sangat membosankan serta membingungkan. Semua laki-laki akan  tetap salah dan selalu pada kondisi yang salah. Dalam lirik juga ditulisakn dengan sedikit ceramah. Laki-laki pasti paham betul bagaimana ketika perempuan berceramah, butuh waktu yang panjang untuk mendengarkan ocehan yang selalu di ulang dan berulang.


2. Semua Laki-laki Jahat

Mengapa perempuan selalu menyatakan semua laki-laki itu sama jahatnya. Padahal harus saling berkaca pada masing-masing. ungkapan semua laki-laki itu jahat, sering kita dengar pada mulut perempuan yang sedang patah hati. Kamu dapat membacanya pada halaman 35.

“Kamu yang pandai meninggalkan, sebenarnya tak ada beda, dengan mereka yang datang dan pergi tanpa kejelasan; tak ada beda dengan mereka yang menggantung hubungan; dengan mereka yang mendua tanpa takut akan sebuah penyesalan. Kamu sama dengan mereka, melukai hati perempuan secara terang-terangan”.

3. Perempuan Selalu Mengingat Masa Lalu

Bagi perempuan, hujan selalu mengingatkan tentang masa lalu. Bagi yang baru putus, hujan merupakan momok yang misterius. ketika hujan turun dengan mudahnya mereka akan mengingat kisah yang telah terjadi. Hal ini membuat perempuan cukup sulit melupakan mantan. Kondisi tersebut terdapat pada halaman 95, dengan lirik:

“Hal paling menyebalkan dari kehilangan kamu adalah saat barisan ingatan tentangmu terputar dengan mudahnya. Saat tiba-tiba aku teringat kita pernah tertawa dan bertingkat bodoh berdua”.

4. Cepat Ikhlas dan Melupakan

Setelah mengalami batin yang menyakitkan, perempuan akan dengan mudah cepat untuk bangkit. Banyak diantara mereka segera ikhlas melepaskan apa yang telah menjadi kenangan. Bisa dibaca sendiri pada halaman 101.


5. Tetap Mendoakan Selagi Belum Memiliki Pengganti

Meskipun berpisah, selagi belum menemukan pasangan yang cocok. Sang perempuan akan selalu mendoakan siapapun yang pernah hadir dalam hidupnya. Karena pada akhinya ia juga menyadari bahwa sikap yang dilakukan salah, keliru, hingga berakhir pada perpisahan.

Buku dengan judul “Hilang” – Karya Nawang Nidlo Titisari, sangat cocok buat kalian yang tengah patah hati. Namun bagi Oom Lim, buku ini tidak akan cocok bagi laki-laki. Sebab isinya lebih banyak berfokus pada cerita dan kisah perempuan yang telah patah hati. hehhehe ingat wahai laki-laki, kitalah terduga dalam setiap kandasnya hubungan. begitulah yang saya pahami.


1 Komentar